Si Penebang Kayu

Suatu waktu, seorang pemuda yang sangat kuat meminta pekerjaan pada seorang saudagar kayu, dan dia mendapatkannya. Upah yang ditawarkan sesuai keinginannya, lokasi pekerjaannya pun dekat dengan rumahnya. Oleh karena itu, sang pemuda bertekad untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.

Kemudian, saudagar itu memberinya kapak dan menunjukkan area tempat penebangannya. Hari pertama penebang pohon membawa 23 batang pohon.
"Wah, kamu bekerja dengan baik, bisa membawa pulang kayu sebanyak ini dalam satu hari," kata saudagar kayu yang merupakan atasannya sekarang.

Mendengar kata-kata majikannya itu, sang pemuda termotivasi menebang kayu dengan usaha yang lebih keras keesokan harinya. Tetapi, hari itu ia hanya mampu membawa 21 batang pohon. Hari ketiga dia berusaha lebih keras lagi, tetapi dia hanya mampu membawa 15 pohon. Hari demi hari, pohonnya makin berkurang.


 

"Apakah aku semakin lemah?," pikir penebang kayu itu. Dia menghadap kepada saudagar kayu dan meminta maaf, mengatakan bahwa dia tidak mengerti kenapa bisa begini.

"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak yang kau gunakan?" tanya bos itu. "Mempertajam? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak saya. Saya sangat sibuk mencoba menebang pohon."

Terkadang bekerja keras saja tidaklah cukup untuk mencapai kesuksesan. Kita juga harus bekerja dengan cerdas! Selain memiliki tubuh yg sehat dan kuat, semangat yg besar, kita juga butuh peralatan yang baik yang dapat mempermudah kita melakukan pekerjaan dengan maksimal. 

Pemuda itu sebetulnya memiliki potensi yang hebat untuk memotong kayu. Sayangnya, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk dapat berhasil dalam tugas khusus ini. Melalui kerja keras dan sikap yang cerdas, tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.


 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama