TOKOH-TOKOH SUPER JENIUS DUNIA LXII

NIELS BOHR

Penemu Struktur Atom


Atom adalah bagian paling kecil dari sebuah benda atau zat. Disebut bagian paling kecil karena atom memang berukuran super kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Istilah "atom" sebenarnya berasal dari bahasa Yunani. Atom artinya "sesuatu yang tidak dapat dipotong atau tidak bisa dibagi-bagi lagi." Konsep atom sebagai elemen paling kecil dari suatu zat ini sebenarnya telah diteliti oleh para ilmuwan pada masa Yunani Kuno dan oleh sejumlah pakar pengetahuan di India.

Di era modern, pemikiran dan penelitian tentang atom terus dilakukan. Seorang guru asal Inggris bernama John Dalton, misalnya, pernah melakukan riset mendalam tentang atom pada 1808. Dalton mengembangkan teori atom dari Democritus, salah seorang ahli pikir di zaman Yunani Kuno. Namun, hasil riset Dalton ihwal atom dianggap masih belum sempurna.

Penelitian tentang atom selanjutnya dilakukan oleh JJ Thomson pada 1897. Thomson mengemukakan teorinya bahwa semua atom berisi elektron yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, menurut Thomson, setiap atom harus diisi dengan partikel bermuatan positif sebagai media penetralnya. Sama seperti Dalton, penemuan Thomson juga dinilai maksimal karena Thomson tidak mampu menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom. Setelah Thomson, muncul Ernest Rutherford yang berupaya mengembangkan riset atom yang dilakukan oleh Thomson.

Hingga akhirnya, pada 1913, seorang penemu asal Denmark bernama Niels Bohr mempublikasikan teorinya tentang atom yang dianggap paling mendekati sempurna. Bohr menyatakan bahwa elektron bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Pemikiran Bohr mengenai struktur atom ini adalah bentuk penyempurnaan dari riset-riset tentang atom yang terdahulu.

Bernama lengkap Niels Henrik David Bohr, ilmuwan brilian ini dilahirkan pada 7 Oktober 1885, di Kopenhagen, Denmark. Keluarga Bohr memang keluarga ilmuwan. Ayahnya adalah seorang pakar fisika dan guru besar filosofi di Universitas Kopenhagen. Sedangkan adik laki-laki Niels, yakni Harald Bohr, dikenal sangat cerdas dan kelak menjdi guru besar Matematika.

Pada usia 18 tahun, Niels Bohr sekolah di Gammelholm Grammar School. Setelah lulus dari sekolah menengah atas itu, Niels melanjutkan studinya ke Universitas Kopenhagen. Selama masa kuliah, Niels banyak belajar tentang ilmu fisika dari Prof. C. Christiansen, seorang fisikawan terkenal. Usai memperoleh gelar sarjana, Niels kembali melanjutkan kuliahnya untuk meraih gelar master di bidang fisika pada 1909. Gelar yang lebih tinggi, yakni doktor pun berhasil dicapainya pada 1911 di mana Niels mendapat gelar tersebut berkat disertasinya yang membahas mengenai sifat logam dan teori elektron.

Setelah mengantongi predikat doktor, Niels berkeputusan pergi ke Inggris dan bermaksud berkegiatan di Universitas Cambridge. Di perguruan tinggi ternama di Inggris itu, Niels bertemu langsung, bahkan memperoleh kesempatan untuk berguru kepada JJ Thomson, ilmuwan yang sudah terlebih dahulu memulai kajian tentang atom sebelum Niels.

Wawasan Niels semakin bertambah karena ia juga berkesempatan menimba ilmu kepada Ernest Rutherford sewaktu tinggal di Manchester, Inggris. Niels beraktivitas di laboratorium milik Rutherford dan berhasil merangkai gambar tentang struktur atom. Penemuan termutakhir tentang struktur atom oleh Niels ini dianggap sebagai sumbangsih yang teramat penting bagi perkembangan ilmu sains, terutama fisika dan kimia. Berkat penemuannya itu, Niels meraih hadiah Nobel di bidang fisika pada 1922. Selain itu, Niels juga menemukan model tetes cair untuk inti atom.


Di luar sebagai penemu yang jenius, Niels Bohr juga dikenal sebagai akademisi yang andal. Pada 1913-1914, ia mengajar di Universitas Kopenhagen, selanjutnya Niels menularkan ilmunya di Universitas Victoria, Manchester, Inggris, selama kurun waktu 1914-1916 sebelum kmbali ke Denmark untuk menerima posisi sebagai Guru Besar Fisika Teoritis di Universitas Kopenhagen.

Niels memang mendapat tempat terhormat di almamaternya itu. Pada 1920, Universitas Kopenhagen mendirikan Institut Fisika Teoritis sebagai persembahan khusus untuk Niels Bohr. Niels sendiri yang memimpin institusi itu hingga akhir hayatnya. Niels Bohr wafat pada 18 November 1962 di Kopenhagen. Sepanjang hidupnya, Niels telah menghasilkan karya tulis tidak kurang dari 115 buku tentang sains, khususnya mengenai atom.***


NIKOLA TESLA

Penemu Motor Listrik


Nikola Tesla adalah warga negara keturunan Amerika Serikat keturunan Kroasia yang berhasil menemukan motor listrik. Ilmuwan ini lahir di Smiljan, daerah zona Perbatasan Militer Kekaisaran Austro-Hungaria yang sekarang termasuk ke dalam wilayah Republik Kroasia, pada 10 Juli 1865. Kewarganegaraan Amerika Serikat didapatkan Tesla pada 1891 ketika bekerja di negara ini.

Tesla tercatat pernah menempuh pendidikan di beberapa sekolah dari Smiljen hingga Praha. Pendidikan dasar bagi Tesla ditempuh di sekolah dasar Smiljan dan Gospic (1862-1870), sekolah menengah (Realgymnasium) di Karlovac (1870-1873), menempuh pendidikan di sebuah politeknik di Graze (1875-1878), dan pada1880 tercatat sebagai mahasiswa di Charles-Ferdinand University, Praha.

Ketika menempuh pendidikan di Graze pada 1875, Tesla belajar tentang arus bolak-balik (AC=Alternative Current). Pada tahun yang sama ketika belajar di Universitas Charles-Ferdinand University, Praha, Tesla bekerja di perusahaan telegraf National Telephone Company. Di sinilah Tesla bertemu dengan seorang penemu asal Serbia bernama Nebojsa Petrovic. Kedua orang ini kemudian bekerja sama untuk membuat sebuah alat yang bisa menghasilkan tenaga secara terus menerus dengan menggunakan sebuah mesin turbin ganda.

Pada 1882, Tesla pindah ke Paris dan bekerja sebagai insinyur di Continental Edison Company. Di sinilah Tesla mulai mengerti tentang motor induksi. Pengetahuan tentang motor induksi dipadukan oleh Tesla dengan sistem putaran bidang magnetik (rotating magnetic fields) hingga menciptakan berbagai variasi. Dari sinilah Tesla mendapatkan hak paten pada 1888.

Petualangan Tesla di Eropa kemudian beralih ke Amerika Serikat. Pada 16 Juni 1884, Tesla tiba di New York dan bekerja di Edison Machine Work. Tugas Tesla di perusahaan ini adalah mendesain ulang generator arus searah (direct current generator) sesuai dengan keahliannya di bidang motor listrik. Namun, masa kerja Tesla di perusahaan ini tak berlangsung lama karena masalah pendapatan yang tak memuaskan.

Usai keluar dari Perusahaan Edison Machine Work, Tesla mendirikan perusahaan sendiri bernama Tesla Electric Light and Manufacturing pada 1886. Namun, usaha tersebut tak berjalan mulus karena para investor tidak setuju jika Tesla meneruskan proyek alternating current motors.

Gagal dengan mengembangkan Perusahaan Tesla Electric Light and Manufacturing, Tesla menandatangani kontrak yang mengakomodir penemuannya tentang alternating current motors. Di depan American Institute of Electrical Engineers (sekarang IEEE) pada 1888 Tesla sukses mendemonstrasikan kerja motor listrik induksi arus bolak-balik (alternating current induction motors).


Kiprah Tesla sejak 1884 akhirnya mendapatkan apresiasi ketika dirinya dinyatakan secara resmi sebagai warganegara Amerika Serikat pada 30 Juli 1891. Di usia yang masih 35 tahun tersebut Tesla telah mendirikan beberapa laboratorium yang menunjang kerjanya di bidang motor listrik dan penemuan lainnya. Laboratorium tersebut antara lain berada di South Fifth Avenue No. 35, New York dan Houton Street 46 E, New York.

Penelitian tentang motor listrik kembali dilakukan Tesla antara 1893-1895. Tesla mencoba melakukan penelitian arus bolak-balik frekuensi tinggi. Penelitian ini berhasil ketika arus bolak-balik frekuensi tinggi temuan Tesla menghasilkan arus sejuta volt dengan memadukan temuan Tesla lainnya yang bernama "Tesla Coil" berbentuk kerucut. Tesla Coil merupakan sirkuit transformator resonansi yang ditemukan pada 1891. Alat ini digunakan untuk menghasilkan tegangan tinggi, rendah dan frekuensi tinggi arus bolak-balik.

Pada 1909, Tesla mendemonstrasikan turbin ciptaannya (bladeless turbin) berkekuatan 200 HP (Horse Power) atau setara 150 KW dengan putaran 16.000 RPM. Selama dua tahun antara 1910-1911, Tesla melakukan percobaan turbinnya di Waterside Power Station, New York. Kekuatan tubin-turbin percobaan Tesla sangat mencengangkan, yaitu berkisar antara 100-5.000 HP.

Selain menciptakan motor listrik, Tesla juga dikenal sebagai penemu prinsip sistem radar pada 1917. Prinsip sistem radar ini dimanfaatkan oleh Emile Girardeau pada 1934 yang bekerja sama dengan Pemerintah Prancis membangun sistem radar pertama di dunia. Kejeniusan Tesla harus terpungkasi kala dirinya ditemukan meninggal dunia pada 7 Januari 1943 di sebuah hotel di New York karena penyakit gagal hati.***

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama