ABRAHAM LINCOLN (1809-1865)


 "Tak pernah sekalipun saya berusaha untuk dikenang dunia.

Hidupku ini kubaktikan pada peristiwa-peristiwa di sekitar, 

bagi generasi dan zamanku, semata-mata agar 

diriku terjalin dengan sesuatu yang penting bagi sesamaku."

 A. Biografi Singkat 

Abraham Lincoln merupakan Presiden Amerika Serikat yang ke-16. Ia terlahir dari sebuah keluarga miskin dan tidak berpendidikan yanag mendiami daerah Hurdin County, Kentucky(1). Meski ia sendiri hanya mengenyam pendidikan kurang lebih hanya 1 tahun, bukan berarti ia harus terkungkung dalam keterbatasannya. Justru, keterbatasannya itulah yang telah melecut semangatnya untuk senantiasa bekerja keras untuk memperkaya pengetahuan yang ditempuhnya secara otodidak.

Pendidikan yang ditempuh selam satu tahun itu hanya mampu memberinya kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Dengan kemampuan dasarnya tersebut, Lincoln terus berusaha memperkaya pengetahuannya. Dalam hal ini, ia senantiasa membaca setiap buku-buku yang bisa dijangkaunya. Konon, buku-buku yang paling disukainya adalah buku-buku hukum.

Dari usaha kerasnya itulah, ia akhirnya mampu menjadi sosok cerdas dan penuh dedikasi. Pada usia 28 tahun, Lincoln berhasil menjadi seorang pengacara dan ahli hukum yang begitu disegani pada masanya. Bukan hanya karena keahliannya dalam bidang hukum, tapi juga ia dikenal sebagai pengacara yang jujur dan penuh tanggung jawab.

Meski demikian, profesi pengacara dan ahli hukum belum mampu membuatnya terpuaskan. Karena itulah, pada tahun 1828, Lincoln melakukan perjalanan ke daerah New Orleans. Dalam perjalanan tersebut, ia menemukan begitu banyak peristiwa yang menyentuh hatinya, terutama praktik-praktik perbudakan yang begitu menggejala. Dari sinilah, Lincoln mulai menancapkan cita-cita perjuangannya untuk menghapuskan sistem perbudakan.

Lincoln mulai muncul di dunia politik pada tahun 1832, semanjak ia terpilih menjadi DPRD untuk wilayah Illinois. Jabatan tersebut ia jalani selama kurang lebih empat belas tahun. Karir politik Lincoln terus meningkat dan pada tahun 1847, ia terpilih untuk menjadi Anggota DPR Amerika Serikat.

Setelah berjuang cukup lama di dunia politik, Lincoln akhirnya terpilih menjadi presiden Amerika Serikat pada tanggal 6 Maret 1860. Pada masa kepemimpinannya, Lincoln mengeluarkan kebijakan penting, yaitu proclamation of emancipation. kebijakan tersebut merupakan bentuk realisasi dari cita-cita yang tertanam di dalam dirinya ketika melakukan kunjungan ke New Orleans.

Meski demikian, kemunculan Lincoln bukan tidak menuai pro dan kontra. Di satu sisi, ia begitu dikagumi oleh masyarakat Amerika sebagai sosok pejuang pembebasan kaum budak. Sedangkan pada sisi lain, ia senantiasa ditentang oleh sebagian masyarakatnya yang tidak sepakat dengan penghapusan perbudakan tersebut, khususnya dari negara-negara di bagian selatan.

Pada tanggal 14 April 1865, sosok yang begitu berjasa ini harus meninggal dunia karena ditembak oleh seseorang yang diduga menderita sakit jiwa, yaitu John Wilkes Booth. Hari naas itu terjadi ketika Lincoln menonton teater bersama istrinya.

Meski demikian, Lincoln senantiasa hidup di benak dan hati masyarakat Amerika dan dunia pada umumnya. Cita-cita perjuangannya senantiasa dipertahankan dan dilanjutkan oleh generasi penerusnya. Selama ini, ia telah menjadi tokoh inspirator bagi gerakan-gerakan pembebasan di berbagai belahan dunia.

 


B. Sepak Terjang dan Kontribusinya

Gerakan Lincoln sebagai penentang perbudakan mulai diketahui oleh umum sejak pencalonannya dalam pemilihan senator Amerika Serikat pada tahun 1858. Pada pemilihan tersebut, ia harus menghadapi lawan politik yang cukup tangguh, yaitu Stephen A. Douglas.

Dalam pemilihan ini, Lincoln mengalami kegagalan dan harus mengakui ketangguhan lawan politiknya. Meski demikian, momen inilah yang menjadikan nama Lincoln semakin populer di kalangan masyarakat Amerika Serikat. Momen yang paling menarik dan menjadi pusat perhatian masyarakat adalah ketika Lincoln berdebat panjang dengan Douglas dalam sebuah kampanye politik. Dalam perdebatan tersebut, Lincoln secara tegas menunjukkan penentangannya terhadap perbudakan. Semenjak itulah, Lincoln mulai terkenal dan mendapat simpati yang cukup besar dari masyarakat.

Kepercayaan masyarakat terhadap Lincoln akhirnya memuncak pada tahun 1860 ketika ia terpilih menjadi salah satu calon presiden. Kemunculan Lincoln sebagai salah satu calon presiden kala itu menimbulkan begitu banyak reaksi pro dan kontra.

Meski demikian, Lincoln pada akhirnya mendapatkan kepercayaan mayoritas masyarakat dan berhasil memenangkan pemilihan tersebut. Lincoln pun secara resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada tanggal 6 Maret 1860. Pada tahun 1864, untuk yang kedua kalinya, Lincoln terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat.

Tetapi, satu tahun setelah kemenangan keduanya, masyarakat Amerika harus kehilangan sosok presiden yang dikaguminya. Lincoln meninggal dunia karena tertembak oleh laki-laki tak bertanggung jawab yang diduga menderita sakit jiwa, yaitu John Wilkes Booth.

Ketika menjabat sebagai kepala negara Amerika Serikat, Lincoln mengeluarkan sebuah kebijakan penting yang memang menjadi inti dari perjuangannya, yakni tentang penghapusan perbudakan. Pada tanggal 22 September 1862, Lincoln mengeluarkan sebuah dekrit yang di dalamnya berisikan pembebasan budak yang berada di daerah Negara Konfederasi Amerika.

Dalam dekrit keduanya yang dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 1863, Lincoln mulai menyebutkan secara lebih spesifik terkait daerah apa saja yang dapat diberlakukan kebijakan penghapusan perbudakan tersebut. Dekrit kedua inilah yang sering disebut "Proclamation of Emancipation" dan sekaligus dinggap sebagai yang paling inti dari kebijakannya.

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka teks Proclamation of Emancipation yang dikeluarkan oleh Lincoln tersebut memiliki arti sebagai berikut:


Proklamasi Emansipasi

Pada tanggal 1 Januari, tahun 1863, semua orang yang diperlakukan sebagai budak di berbagai negara atau di daerah yang ditunjuk sebagai negara bagian, di mana orang-orang biasanya memberontak terhadap Amerika Serikat. Sejak saat ini dan untuk selamanya, meraka bebas. Dan, pemerintah eksekutif Amerika Serikat, termasuk militer dan angkatan laut akan mengakui dan menjaga kebebasan mereka dan tidak akan menindas mereka ataupun salah satu dari mereka. Hal ini agar mereka dapat menemukan kebebasan mereka yang sebenarnya.

Pada tanggal 1 Januari, seperti yang telah disebut di atas, melalui Proklamasi Emansipasi, pihak eksekutif akan menunjuk beberapa daerah sebagai negara bagian Amerika Serikat. Kemudian, jika di antara mereka ada yang melakukan pemberontakan terhadap Amerika Serikat, maka pada hari itu juga, setiap negara dan masyarakatnya harus memiliki niat baik untuk mengirim seorang perwakilan dalam Kongres Amerika Serikat yang akan dipilih dalam pemilihan umum, dan sebagian besar pemilih yang telah memenuhi syarat harus berpartisipasi dalam pemilihan tersebut. Jika tidak berpartisipasi, maka negara tersebut beserta masyarakatnya dianggap telah melakukan pemberontakan terhadap Amerika Serikat.

Oleh karena itu, saat ini, saya Ambraham Lincoln, presiden Amerika Serikat, berdasarkan kekuasaan sebagai pemimpin tertinggi angkatan darat dan angkatan laut Amerika Serikat pada saat terjadinya pemberontakan bersenjata terhadap kekuasaan dan pemerintahan Amerika Serikat dan sebagai pernyataan perang yang sesuai dan diperlukan untuk menghapus sebuah kata pemberontakan, maka lakukanlah pada hari ini juga, yaitu pada tanggal 1 Januari, tahun 1863 Masehi, dan hal itu telah sesuai dengan tujuan yang saya kehendaki. Secara terbuka saya menyatakan, untuk periode 100 hari terhitung dari hari pertama, menetapkan bahwa negara Amerika dan negara-negara bagian di antaranya adalah sebagai berikut:

Arkansas, Texas, Lousiana (kecuali Paroki St. Bernard, Palquemines, Jefferson, St. John, St. Charles, St. James, Ascension, Asumsi, Terrebone, Lafourche, St. Mary, St. Martin dan Orleans, (termasuk kota New Orleans), Mississippi, Alabama, Florida, Georgia, South Carolina, North Carolina dan Virginia (kecuali empat puluh delapan kabupaten yang ditunjuk sebagai Virginia Barat, dan juga kabupaten dari Berkeley, Accomac, Morthhampton, Elizabeth City, York, ,Putri Anne, dan Norfolk, termasuk kota-kota Norfolk dan Portsmouth), serta daerah-daerah lain yang masuk dalam pengecualian ini adalah daerah-daerah bagian yang saat ini menganggap seolah-olah proklamasi ini tidak diterbitkan.

Dan, berdasarkan pada kekuasaan dan tujuan tersebut di atas, saya menyatakan bahwa seluruh budak dalam negara-negara tersebut, untuk selanjutnya dinyatakan telah bebas. Pemerintah eksekutif Amerika Serikat, termasuk penguasa militer dan angkatan laut, akan mengakui dan menjaga kebebasan mereka.

Dan dengan ini, saya memerintahkan seluruh budak yang telah dinyatakan bebas agar menjauhkan diri mereka dari segala bentuk kekerasan kecuali hanya untuk membela diri. Dan, saya sarankan kepada mereka bahwa dalam segala hal (pen:pekerjaan), mereka merupakan tenaga kerja setia dan selayaknya mereka mendapatkan upah yang wajar.

Selanjutnya, saya menyatakan bahwa mereka akan diterima untuk masuk dalam angkatan bersenjata Amerika Serikat untuk benteng garnisun, jabatan, stasiun dan tempat-tempat lain dan tempat-tempat pelayanan kemanusiaan.

Dan, tindakan ini diyakini merupakan sebuah tindakan yang adil, serta dijamin oleh konstitusi di atas kebutuhan militer, saya memohon pertimbangan dari semua pihak serta kasih, karunia, dan kemurahan Tuhan yang Maha Esa.

Ditetapkan di City of Washington, 1 Januari 1863, bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Amerika Serikat yang ke-87.

Oleh Presiden Abraham Lincoln, dan William H. Seward, sebagai sekretaris negara.

Kebijakan penting yang dikeluarkan oleh Lincoln ini dapat dikatakan cukup berhasil. Meski kebijakan penghapusan perbudakan yang dikeluarkannya hanya terbatas untuk wilayah-wilayah tertentu, tapi kebijakan tersebut telah mampu menginspirasi dan mendorong para budak untuk membebaskan diri mereka sendiri. Pada tahun 1865, tercatat kurang lebih sebanyak 4 juta budak telah mampu mendapatkan kebebasannya.

Kebijakan pembebasannya itulah yang menjadikan nama Lincoln cukup dikenal oleh masyarakat dunia. Tidak salah bila masyarakat dunia mengakui dirinya sebagai salah satu tokoh inspirator dalam setiap gerakan-gerakan pembebasan.

Tsar Rusia memuji Lincoln sebagai sosok pemimpin yang telah berhasil memulihkan uni yang sebelumnya sempat terpecah belah. Selain itu, anggota Dewan Perwakilan Prussia-Polandia memuji Lincoln sebagai syuhada dari sebuah perjuangan kemanusiaan. Bahkan, karena perjuangannya itulah, seorang patriot Itali, Guiseppe Garibaldi memuji Lincoln sebagai pewaris cita-cita Kristus dan John Brown.

Selain terkenal sebagai tokoh pembebasan, Lincoln juga dikenal sebagai orator ulung yang mampu membuat pendengarnya merasa terkagum-kagum. Bahkan, tidak jarang pidato-pidatonya kerap kali dikutip oleh para pejuang dalam generasi-generasi yang selanjutnya. Salah satu pidatonya yang cukup terkenal dan kerap kali manjadi rujukan bagi generasi selanjutnya adalah sebagai berikut:

"Four score and seven years ago our fathers brought forth on his containent a new national, conceived in Liberty, and dedicated to the proposition that all men are created equal. Now we are engaged in a great civil war, testing whether that nation, or any nation, so conceived and so dedicated, can long endure. We are met on a great battle-field of that war. We have come to dedicate a portion of that field, as a final resting place for those who here gave their lives that nation might live. It is altogether fitting and proper that we should do this.

But, in a large sense, we can not dedicate-we can not consecrate-we can not hallow- this ground. The brave man, living and dead, who struggled here, have consecrated it, for above our poor power to add or detract. The world will little note, nor long remember what we say here, but it can never forget what they did here.

It is for us the living, rather, to be dedicated here to the unfinished work which they who fought here have thus far so nobly advanced. It is rather for us to be here dedicated to the great task remaining before us-that from these honored dead we take increased devotionto that cause for which they gave the last full measure of devotion-that we here highly resolve that these dead shall not have died in vain-that this nation, under God, shall have a new birth of freedom-and that goverment of the people, by the people, shall not perish from the earth." (2)

Pidato Lincoln yang cukup terkenal tersebut disampaikannya di Gettysburg pada tanggal 19 November 1863, yakni masa-masa terjadinya perang saudara. Dalam pidato tersebut, Lincoln menyampaikan tentang pentingnya membangun negara Amerika Serikat di atas pondasi kebebasan dan persamaan.

Bahkan, Lincoln juga menegaskan perjuangan yang telah dilalui oleh rakyat Amerika, tidak lain dan tidak bukan, hanyalah untuk menciptakan sebuah negara yang menjunjung tinggi kebebasan dan persamaan. Dengan demikian, terciptalah sebuah negara baru yang diwarnai dengan keadilan dan tanpa penindasan.***






(1)kolombiografi.blogspot.com

(2)id.wikipedia.org

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama