ANAK-ANAK YANG MENGGUNCANG DUNIA VIII

TAYLOR WILSON

Bangun Rekor Fusi Nuklir di Usia 14 Tahun


Taylor Ramon Wilson adalah ilmuwan nuklir Amerika Serikat di usia 10 dan mampu membuat reaktor fusi nuklir pada usia 14 tahun. Taylor yang lahir pada 7 Mei 1994 tercatat pada tahun 2008 sebagai orang termuda di dunia (pada usia 14 tahun) yang membangun reaktor fusi nuklir dan berfungsi dengan baik.

Badan Keamanan dan Departemen Energi Amerika Serikat telah menawarkan pendanaan untuk Wilson, karena mengkhawatirkan riset yang dilakukan Wilson yang membangun detektor radiasi Cherenkov yang tidak mahal. Namun pendanaan ditolak karena masalah hak paten yang tertunda.

Detektor Cherenkov biasanya membutuhkan dana ratusan ribu dolar Amerika untuk membuatnya, sementara Wilson menciptakan sebuah detektor yang bisa berfungsi hanya dengan beberapa ratus dollar.

Pada Mei 2011, Wilson mengikutsertakan detektor radiasinya di Intel International Science and Engineering Fair melawan 1.500 pesaing dan memenangkan penghargaan US$50.000. Proyeknya ini memenangkan Penghargaan Juara Pertama dalam Kategori Fisika dan Astronomi, Kategori Penghargaan Terbaik dan Penghargaan Ilmuwan Muda Intel.

Wilson melakukan inovasi dalam kontraterorisme dan nuklir kedokteran. Dia berfokus pada deteksi nuklir terorisme di pelabuhan, dalam wadah kargo yang mengembangkan dan membangun detektor yang sangat murah dan sangat sensitif. Dia juga membuat sebuah sistem untuk menghasilkan isotop medis yang disuntikkan ke pasien dan digunakan untuk mendiagnosa dan mengobati kangker. Desainnya hanya membutuhkan biaya kurang dari US$100.000 dan bisa menggantikan peralatan rumah sakit yang membutuhkan jutaan dollar.

Pada Maret 2012, Wilson berbicara dalam konferensi TED mengenai pembangunan reaktor fusinya. Pada Juni 2012, Wilson dianugerahi penghargaan Theil Fellowship. Kini Wilson berkuliah di Universitas of Nevada, Reno, dan juga di Davidson Academy of Nevada. Dia tinggal di Reno, Nevada, Amerika Serikat.***

 

TANISHQ ABRAHAM

Ikuti Kelas Astronomi Universitas di Usia 7 Tahun


Tanishq Mathew Abraham adalah anak ajaib Amerika keturunan India yang bergabung dengan kelas Astronomi di perguruan tinggi di umur 7 tahun. Bukan hanya karena dia lulus ujian dengan nilai A tapi dia juga mahasiswa dengan nilai tertinggi diantara teman-teman kuliahnya (yang termuda di dunia). Dia juga salah satu anggota termuda Mensa Amerika, yang bergabung saat 4 tahun pada 2008. Pada 2010, dia dan adiknya, Tiara Thankam Abraham, adalah bersaudara termuda yang sama-sama bergabung dalam Mensa pada usia 4 tahun.

Tanishq Abraham lahir pada Juni 2003 di Sacramento, California, Amerika Serikat. Ayahnya, Bijou Abraham, adalah insinyiur perangkat lunak dan ibunya, Dr. Taji Abraham adalah dokter hewan.

Tanishq dan adiknya yang lahir Desember 2005 menunjukkan tanda-tanda IQ tinggi pada usia dini, sehingga bisa bergabung dengan Mensa. Untuk bergabung dengan Mensa, salah satu syaratnya adalah mencetak skor sesuai atau di atas persentase 98 pada tes IQ standar Mensa yang disetujui. Tanishq mencetak 99,9% dan Tiara mencetak 99% dalam tes IQ.

Tanishq mulai menunjukkan kecerdasannya ketika masih bayi. Pada usia 4 bulan, ia membalik-balik halaman buku cerita anak-anak dan bisa menjawab pertanyaan tentang cerita dan peristiwa dalam buku itu. Saat 5 tahun, dia butuh waktu kurang dari enam bulan untuk menyelesaikan kursus matematika yang ditawarkan oleh Program Pendidikan Stanford University untuk Pemuda Berbakat dalam lima kelas (TK sampai kelas 4). Di umur 6 tahun, dia mengikuti kelas SMA dan kelas tingkat perguruan tinggi secara on-line dalam mata pelajaran seperti kimia, paleontologi, biologi dan geologi.

Bakat besar yang dimilikinya semakin jelas ketika, pada umur 7 tahun, dia diterima di American River College dan menyelesaikan kursus dalam Geologi dan Astronomi dan menjadi mahasiswa terbaik di kedua kelas itu. Dia adalah mahasiswa termuda yang pernah mengikuti kursus di kampus.

Selama musim panas 2011, saat 8 tahun dia menyelesaikan kursus Bioteknologi intensif dan nilai A. Pada akhir semester musim gugur 2012, Tanishq yang berumur 9 tahun telah menyelesaikan sekitar sepertiga dari bahan perkuliahan yang dibutuhkan untuk lulus dengan gelar Associate. Dia juga telah menyelesaikan kursus kimia dari UC Berkeley (on-line) dan juga mencetak nilai A. Selain menjadi murid terbaik di kelas di beberapa sekolah, dia juga mampu mempertahankan rata-rata poin 4,0 yang merupakan poin sempurna. Pada Desember 2012, dia menjadi anggota Phi Kappa Theta, perkumpulan mahasiswa paling berprestasi. 

Meskipun bakatnya sudah jelas untuk ilmu-ilmu fisika, tanishq juga memiliki bakat lain. Dia suka bermusik dan mengikuti latihan formal piano sejak berusia 3 tahun. Dia juga anggota paduan suara pada San Francisco Boys Chorus. Kesukaannya yang lain adalah catur, renang, menari dan sepak bola.

Tanishq telah muncul dalam berbagai berita dan acara media lokal, nasional dan internasional seperti CNN, ABC, MSNBC, FOX, Yahoo, Huffington Post dan lain-lain. Tanishq juga menjadi koresponden medis termuda untuk TV untuk sindikasi nasional Amerika CBS yang berjudul "The Doctors." Episode pertama ditayangkan pada 12 September 2012.***

 

AINAN CELESTE CAWLEY

Ahli Kimia di Usia 6 Tahun 


Ainan Celesta Cawley lulus level O Kimia (peringkat untuk anak usia 16 tahun) pada usia 7 tahun 1 bulan (yang termuda di dunia) dari London Edexel dan belajar kimia di tingkat tersier, di Politeknik, sejak umur 8 tahun 4 bulan. Prestasi itu mencengangkan. Seorang bocah 6 tahun telah menguasai pelajaran kimia tingkat perguruan tinggi dan tercatat sebagai ahli kimia termuda di dunia. Ainan lahir pada 23 November 1999.

Ainan sudah menunjukkan hal yang tidak biasa. Di usia 4 bulan dia sudah merangkak. Sejak kecil Ainan, yang keturunan Melayu dan Irlandia, juga berminat membaca buku-buku sains khusus untuk orang dewasa di perpustakaan, kata ayahnya, Valentine Cawley, yang juga ketua jurusan Bahasa Inggris di sekolah Linguaphone Education, Singapura. "Selepas membaca, dia juga banyak menggunakan internet bagi kajian yang lebih mendalam," kata Valentine yang asli Inggris.

Meski Ainan tidak membaca buku teks peringkat itu hingga 18 Juli 2006, dia mampu meraih peringkat Kimia GCE O pada 18 Januari 2007, tepat enam bulan kemudian, di British Council, di Singapura.

Pada usia 3-4 tahun, Ainan begitu tertarik kepada struktur tiga dimensi yang kompleks dan melukis bentuk-bentuk 2-dimensi sebagai permainan. Melalui minat dalam struktur abstrak ini, dia mulai mengenali bentuk molekul dan ilmu kimia. "Bila adik-adiknya, Fintan dan Tiarnan bermain, dia sibuk melukis," kata ibunya, Syahida Osman Cawley, seorang seniman asal Singapura yang dapat melukis dengan kedua tangannya.

Syahida mengatakan Ainan belajar sendiri tentang sains melalui internet. Pada usia 6 tahun, dia diberi buku teks peringkat O kepunyaan keluarganya lalu membaca dan memberitahukan apa yang dia pahami kepada ayahnya. Bila diberi kertas tes dari buku kimia itu, semua jawabannya betul.

Saat ini, Ainan melanjutkan studinya di Universitas Help di Malaysia dalam menuntaskan studinya meraih gelar sarjana. Meski memiliki kemampuan luar biasa, bocah ini tak ubahnya anak-anak kebanyakan. Khususnya saat dia bermain game dan berkumpul bersama dua saudaranya.

Ainan pernah didaftarkan ke sekolah umum. Namun di hari pertama masuk sekolah, bocah itu sudah tampak tidak suka karena membosankan. Orangtuanya lalu meminta program home-schooling. Berbagai upaya mendapat sekolah khusus bagi Ainan tidak didapati orangtua Ainan di Singapura, sehingga mencarinya di Malaysia.

Kampus Help, Malaysia, langsung menerimanya dan memberikan program perkuliahan yang cocok bagi kemampuan luar biasa Ainan. Di tahun 2009, Ainan masuk program televisi "The World's Celeverest Child and Me" di Inggris. Di Usianya 8 tahun 9 bulan, dia mencatat rekor bisa mengingat angka sampai 518 digit. Suatu kemampuan yang jarang dimiliki, bahkan oleh orang dewasa.

Namun Ainan masuk rekor Singapore Book of Records sebagai anak termuda yang menguasai kimia. Dengan IQ 200 lebih, Ainan juga pernah mengajar kimia di Sekolah Singapura pada 2006, dan membuatnya menjadi guru sains termuda di dunia.***


M. LAVINASHREE

Pemegang 3 Rekor Dunia di Usia 10 Tahun


Lavinashree menjadi pemenang Microsoft Certified Professionals (MCP) termuda di dunia pada 2008 di usia 8 tahun. Pada umur 10 tahun, dia yang termuda di dunia sebagai pemegang Red Hat Certified  Engineer (RHCE) pada Agustus 2010. Namanya juga masuk dalam Limca Book of Records atas prestasinya membaca 1.330 bait dari puisi Tamil, saat berusia 3 tahun.

M. Lavinashree lahir pada 25 Mei 2000 di pedesaan Tamil Nadu, India. Orangtuanya mulai melihat bakatnya yang luar biasa saat dia masih bayi. Di umur 1,5 tahun ibunya mengajarinya abjad Inggris dengan bermain dengan huruf berwarna. Dengan cepat Lavinashree menghapalnya. Lalu dia mulai belajar simbol nasional, lagu, bentuk, buah-buahan dan banyak hal lain. Ketika kakaknya mulai belajar Thirukural (sebuah puisi Tamil yang ditulis oleh seorang bijak, lebih dari 2.000 tahun yang lalu), Lavinashree meminta ibunya untuk mengajarinya juga, padahal saat itu usianya baru tiga tahun. Permintaan itu dikabulkan ibunya dan di umur 3 tahun itu dia mencatatkan namanya dalam Limca Book of Records (yang serupa dengan Guinnes Book of Records) untuk memori fotografinya. Dia berhasil melafalkan 1.330 bait Thirukural.

Itu hanyalah awal pencapaian bagi Lavinashree. Meskipun orangtuanya tidak pernah memaksanya untuk belajar, mereka mengakui bahwa mereka mendorongnya untuk selalu mencoba hal baru dan mengembangkan minatnya. Ini membuatnya menjadi anak ajaib dalam studi komputer. Di usia 8 tahun dia lulus tes Microsoft Certified Professional dengan skor 842 dari skala 1.000. Tes MCP mengukur kemampuan untuk melakukan fungsi-fungsi atau tugas-tugas dunia kerja nyata secara spesifik, termasuk instalasi, konfigurasi dan pengoperasian Windows XP.

Lavinashree tidak berhenti sampai di situ. Dia terus belajar hal-hal baru seperti Photoshop, Dreamweaver, Corel Draw, Flash dan semakin mahir menggunakannya. Pada Agustus 2010, Lavinashree menjadi termuda yang memenangkan Red Hat Certified Engineer (RHCE), saat berumur 10 tahun. Dikenal dengan sertifikasi LINUX-nya, RHCE diperoleh dengan mengikuti tes selama 3,4 jam yang menguji hal-hal seperti konfigurasi server dan server streaming di Red Hat OS. Lavinashree mendapat skor mengesankan 178,1 dari skala 200 dan mendapat pujian dari perwakilan Red Hat di Mumbai.***

Post a Comment

أحدث أقدم