ANAK-ANAK SUPER YANG MENGGUNCANG DUNIA XI

SUNNY SANWAR

Kuasai Enam Bahasa di usia 6 Tahun


Sunny Sanwar bisa membaca, menulis dan berbicara dengan fasih dalam enam bahasa pada usia 8 tahun. Dia juga mampu menggambar potret dengan sangat rinci pada usia 7 tahun. Kemampuan melukisnya ini membuatnya menjadi salah satu artis termuda yang menggelar pameran tunggal di Galeri Seni Nasional di negaranya, Bangladesh.

Sunny menyelesaikan pendidikan sekolah menengah yang seharusnya 4 tahun hanya dalam 8 bulan dengan pujian. Dia menerima beasiswa Sekolah Teknik di Universitas Kansas, Amerika Serikat, di umur 16 tahun dan sudah berada di tingkat akhir di Teknik Mesin saat 18 tahun dan sudah mulai mengajar mata kuliah teknik di universitas pada usia 21 tahun.

Sunny yang bernama lengkap Shibzada Sanwar Azam Sunny lahir pada 17 Desember 1989 di Dhaka, Bangladesh. Dia adalah anak bungsu dan anak tunggal dari Kolonel Muhammad Shahid Sanwar, anggota senior dari keluarga bangsawan Pangeran Singranatore dan seorang Komandan Militer Nasional Angkatan Darat, pasukan PBB dan penjaga perbatasan dan Dr. Kamrun Nahar, seorang seniman dan ilmuwan terkenal di Bangladesh. Kedua orangtuanya lahir di bekas Pakistan Timur.***


ANNISA RANIA PUTRI

Mendadak Kuasai 4 Bahasa Asing di Usia 2 Tahun


Gadis kelahiran Jakarta, 5 Juli 1999 ini menguasai lebih dari satu bahasa, bahkan 5 bahasa sekaligus, Inggris, Korea, Arab, Belanda, termasuk Indonesia secara fasih dan lancar. Yang lebih mencengangkan lagi, bahasa-bahasa itu dikuasainya secara tiba-tiba. Kemampuan beerbahasa Inggris Annisa Rania Putri pun diperoleh secara alamiah. Setelah mulai lancar bicara saat berusia setahun lebih, tiba-tiba Annisa sudah lancar terutama dalam bahasa Inggris, demikian juga dengan bahasa lainnya. Tentu orangtuanya bingung karena bahasa Inggris bukanlah bahasa sehari-hari mereka. Annisa malah lebih sering berbicara dalam bahasa Inggris daripada dengan bahasa ibu, bahasa Indonesia.

Perihal bahasa ini, orangtua Annisa, yaitu dr. Arwin SpKj. dan Yenni Handojo, beberapa kali sempat mengalami salah paham dengan anaknya itu. "Suatu saat, karena beberapa kali kami sempat tidak menangkap bahasa Annisa, dengan polos dia berujar 'kenapa kok orangtua saya bodoh begini," tutur Yenni yang tak pernah tersinggung tapi justru terhibur dan bersyukur memiliki anak seperti Annisa.

Annisa juga mampu melihat hal-hal gaib yang tak bisa ditembus penglihatan orang awam. Dia bisa menjangkau masa depan, menyembuhkan orang sakit dan melatih meditasi orang-orang dewasa. Di usia yang masih belia, Annisa telah menerbitkan buku yang berjudul Hope is on the wayi: Kumpulan Pesan Alam.

Meski masih anak-anak, buku Annisa jelas bukan untuk konsumsi anak-anak. Bahkan, remaja pun belum tentu bisa mencerna pesan yang disampaikan Annisa dalam bukunya.

Semua isi buku itu berasal dari "pesan-pesan alam" yang bisa ditangkap Annisa kapan saja. Bisa tiba-tiba di sela-sela pembicaraan dengan orang lain, tapi kerap di keheningan malam. "Kalau sedang mendapat 'pesan alam,' tangan Annisa biasanya bergerak mencoret-coretkan pesan tersebut atau bibirnya seperti mengucapkan sesuatu. Hurufnya tak bisa dipahami orang lain kecuali dia sendiri," kata ibunya.

Kelebihan Annisa sudah diakui banyak pihak. Bahkan, mantan Wapres Jusuf Kalla mengakui kejeniusan Annisa dan para dosen besar universitas juga kerap mengundangnya memberikan ceramah-ceramah.

Annisa juga sempat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara tidak sengaja. Pada pertemuan yang hanya berlangsung selama 60 detik itu, Annisa memberikan buku karangannya kepada Presiden kemudian disambut dengan decak kagum Presiden kepada gadis cilik serba bisa tersebut.

Saat berusia 6 tahun, Annisa sudah merancang arsitektur sebuah bangunan megah berlantai empat di kawasan Kelapa Gading, Jakarta yang menjadi rumahnya. Tetapi ketika ditanya apa cita-citanya, Annisa bukan menjawab ingin menjadi arsitek, tetapi menjadi pengacara.***


SHIRLEY TEMPLE

Terima Piala Oscar di Usia 7 Tahun


Shirley Jane Temple lahir pada 23 April 1928 di Santa Monica, California, Amerika Serikat. Dia adalah aktris cilik yang paling terkenal dalam sejarah. Pada umur 5 tahun, dia sudah menunjukkan bakat sebagai seorang aktris dan penari tap. Ketika dia berumur 7 tahun, dia menerima penghargaan Academy Award atau Piala Oscar.

Shirley Temple sudah membintangi lebih dari 40 judul film sepanjang dekade 1930-an. Setelah mengundurkan diri dari layar perak, dia menjadi diplomat dan sekarang sudah pensiun.

Shirley mulai mengikuti kelas tari sejak berusia 3 tahun di Meglin's Dance School, Hollywood. Shirley ditemukan sutradara dari Educational Pictures yang datang berkunjung ke kelas tarinya. Walaupun berusaha menyembunyikan diri di belakang sebuah piano, Shirley dipilih untuk mengikuti audisi dan akhirnya menandatangani kontrak dengan studio Educational.

Dari tahun 1932 hingga 1933, Temple tampil dalam dua judul film seri produksi studio Educational dan kemudian sering menjadi figuran dan memainkan peran-peran kecil dalam berbagai film produksi studio lain.

Dalam film Bright Eyes, Shirley untuk pertama kalinya membawakan lagu "On the Good Ship Lollipop" yang menjadi salah satu penampilannya yang terus dikenang sepanjang masa. "Animal Crackers in My Soup" yang dibawakan dalam film berikutnya, Curly Top mencuatkan nama Shirley Temple. Pada tahun 1936, Shirley menerima honor yang sangat besar, US$ 15 ribu per minggu untuk film Poor Little Rich Girl. Film-film Temple merupakan hiburan yang membawa optimisme dan harapan di masa depresi. Presiden Franklin Delano Roosevelt bahkan pernah berkata, "Selama negara kita masih memiliki Shirley Temple, kita bakal selamat."

Shirley merupakan bintang yang paling menghasilkan uang bagi perusahaan film. Selama empat tahun berturut-turut, sejak 1933, film yang dibintanginya selalu menjadi film laris. Popularitasnya tidak hanya menjadikannya sebagai pujaan publik, tetapi hasil pekerjaannya juga diakui sesama bintang film. Bahkan sewaktu masih berusia 15 tahun, dia sudah sangat profesional. Semua skenario dihafalnya luar kepala dan gerakan tari sudah dikuasainya saat pengambilan gambar dimulai.

Shirley merupakan penerima Piala Oscar Kategori Pemeran Anak-anak Terbaik tahun 1935. Rekor Shirley Temple sebagai pemeran cilik termuda yang pernah menerima Oscar bahkan belum terpecahkan hingga sekarang. Dia juga menjadi aktris termuda yang pernah mengabadikan cap tangan dan kakinya di Grauman's Chinese Theatre, Hollywood, California.***

 

JET LI

Menangi Kejuaraan Wushu di Usia 12 Tahun


Jet Li atau yang nama aslinya Li Lian Jie (Mandarin) atau Li Lin Kit (Kanton) memenangkan medali emas pertamanya dalam kejuaraan nasional wushu di negaranya China ketika berusia 12 tahun. Empat medali emas berikutnya dimenangkannya pada 1975, 1977, 1978 dan 1979.

Lahir di Beijing pada 26 April 1963, Jet Li mulai mempelajari seni bela diri China yang bernama wushu sejak usia 8 tahun. Guru olah raga di sekolahnya yang menemukan bakat Li. Oleh gurunya, Li dikirim Beijing Amateur Sports School untuk belajar wushu di bawah asuhan Pelatih Wu Bin.

Hanya tiga tahun bekerja keras dalam pelatihan ekstensif, Li memenangkan kejuaraan nasional pertama untuk Tim Wushu Beijing pada 1974. Jet Li kemudian dipilih untuk mewakili negaranya dalam sebuah eksebisi wushu yang diikuti 45 negara.

Dengan keahlian bela dirinya itu, Jet Li diangkat sebagai duta wushu RRC dan berkeliling dunia. Dia melakukan lawatan ke negara-negara di Amerika, Eropa, Asia, Afrika dan Timur Tengah, mempartunjukkan dan memberikan pelatihan wushu.

Penampilannya yang fenomenal dan bersejarah dilakukannya pada 1974 di Rose Garden, Gedung Putih, di depan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon. Saat itu Republik Rakyat China dan Amerika Serikat baru saja membuka kembali hubungan diplomatik mereka.

Ketika berusia 18 tahun Li memulai debutnya sebagai pemain film dan kemudian menjadi aktor laga terkenal di Asia, bahkan juga di dunia setelah membintangi film produksi Hollywood.***

Post a Comment

أحدث أقدم