ANAK-ANAK SUPER YANG MENGGUNCANG DUNIA II

MIKHAIL ALI

Manusia Kalkulator di Usia 3 Tahun

Sementara kebanyakan anak seusianya masih belajar berhitung, Mikhail Ali, seorang anak muda


dari Northern England, telah memahami tabel perkalian dan dapat dengan mudah menambahkan empat digit angka.

Mikhail yang lahir pada 2002 adalah anak keturunan Bangladesh dan tinggal bersama orangtuanya dan adiknya di Tasmin di Leeds, di utara Inggris.

Pada tahun 2005, ketika Mikhail baru berumur 3 tahun, dia menjadi salah satu anggota termuda Mensa, sebuah organisasi super elit untuk manusia-manusia dengan IQ tertinggi di muka bumi. Mikhail dijuluki sebagai "Manusia Kalkulator" dengan mencetak skor 137 pada tes IQ-nya. Skor itu lima poin di atas Bill Clinton, mantan Presiden Amerika Serikat.

Mikhail suka bermain dengan angka sama seperti kebanyakan anak lain yang suka bermain dengan mainan kesukaannya. Dia menghitung apa saja dan segalanya, termasuk jumlah orang di sebuah supermarket. Dan di usia 5 tahun, Mikhail mulai mempelajari akar, kuadrat dan pembagian.

Menurut gurunya, Mikhail memiliki obsesi terhadap angka, bahkan saat bercerita, angka-angka selalu  muncul dalam cerita-ceritanya. Orangtuanya, Tahir dan Shamsun, juga terus melatihnya dalam matematika dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya berhitung dengan orangtuanya atau pun sendirian di depan komputer.

Ibunya mengatakan, "Kami tidak tahu darimana dia mendapat bakatnya. Ketika kami sedang bepergian bersama, dia membaca nama-nama jalan keras-keras. Sepertinya dia merasa bahagia bila sedang belajar."

Mikhail senang mengerjakan soal-soal berupa teka-teki matematika, gambar dan logika dan urutan nomor. Dia pernah tampil di Oprah Winfrey Show episode "Small Wonders."***

 

JOHN VON NEUMANN 

Hapal Isi Buku Telepon di Usia 8 Tahun


John von Neumann mampu menghafal halaman dari buku telepon saat berumur 8 tahun. Dia lahir di Budapest, Hungaria, pada 28 Desember 1903.

Von Neumann dibesarkan di sebuah keluarga makmur keturunan Yahudi yang sangat berasimilasi dengan lingkungan sekitarnya. Ayahnya, Miksa Neumann (Max Neumann) adalah seorang banker. Sedangkan ibunya, Margit Kann (Margaret Kann) berasal dari keluarga makmur yang menjual peralatan pertanian.

Von Neumann menunjukkan tanda-tanda jenius saat usia dini. Dia bisa bercanda dalam bahasa Yunani klasik dan sering melakukan aksinya di depan keluarganya dengan mengingat sebuah halaman dari buku telepon, lalu dengan cepat membacakan kembali nomor dan alamat yang baru dibacanya.

Von Neumann belajar bahasa dan matematika dari guru privat dan  bersekolah menengah di sekolah paling bergengsi di Budapest, Gymnasium Lutheran. Keluarga Neumann pergi ke tempat persembunyian di suatu tempat antara Wina dan Adriatik Abbazia (sekarang Opatija, Kroasia) saat rezim komunis berkuasa pada tahun 1919.

Pada 1921, setelah menyelesaikan sekolah menengah, von Neumann ingin mengejar karir dalam bidang matematika. Tetapi ayahnya kecewa karena takut tidak ada cukup uang di lapangan pekerjaan seperti itu. Akhirnya von Neumann mengambil jurusan kimia dan matematika secara bersamaan. Dia meraih gelar di bidang teknik kimia (1925) dari Swiss Federal Institute di Zurich dan gelar doktor dalam matematika (1926) dari Universitas Budapest.***

 

GWYN MACKENZIE

Penyanyi Opera Berusia 8 Tahun


Gwyn McKenzie, adalah seorang penyanyi opera cilik berasal dari California, Amerika Serikat, yang lahir tahun 2000. Dia mulai bermain piano dan bernyanyi ketika berumur 3 tahun. Saat berusia 8 tahun, Gwyn sudah bisa menyanyi opera arias dalam empat bahasa yang berbeda. Walaupun bertubuh kecil, namun Gwyn memiliki suara menggelegar yang bisa memenuhi gedung opera.

Saat diwawancarai di acara televisi The Oprah Winfrey Show, Gwyn menampilkan bakatnya dengan menyanyikan "Der Holle Rache Kocht di Meinem Herzen." sebuah lagu aria kedua opera Mozart, The Magic Flute.

Ketika pertama kali mendengar musik opera, Gwyn sangat tertarik dengan nada-nadanya yang indah. "Ketika aku pertama kali mulai bernyanyi opera, rasanya sangat menyenangkan dan aku berkata, 'oh, aku sangat suka ini,'" kata Gwyn.

Meskipun Gwyn paling senang bernyanyi opera, tetapi dia suka mendengarkan semua jenis musik, kecuali heavy metal. Dia suka mendengarkan musik oleh Beverly Sills, seorang penyanyi opera Amerika dan Sumi Jo, seorang soprano opera Korea Selatan.***

 

KIM UNG-YONG

Jadi Mahasiswa di Usia 3 Tahun 


Dengan IQ sekitar 210, Kim Ung-Yong mulai mengikuti program universitas pada usia 3 tahun, dan mendapatkan gelar master Ph.D. di umur 15 tahun. Kim lahir di Korea Selatan pada 7 Maret 1962 di Hongje-dong, Seoul, Korea Selatan.

Ayahnya, Kim Soo-Sun, adalah profesor. Dia mulai berbicara pada usia 6 bulan. Pada usia 3 tahun, dia mampu memecahkan persamaan kalkulus yang rumit dengan mudah tanpa masalah. Ketika berusia 4 tahun, ayahnya mengatakan dia telah hafal sekitar 2000 kata, baik dalam bahasa Inggris dan Jerman.

Pada ulang tahunnya yang kelima dia memecahkan soal diferensial yang rumit dan soal integral kalkulus. Kemudian, di televisi Jepang, dia menunjukkan kemampuannya dalam bahasa China, Spanyol, Vietnam, Tagalog, Jerman, Inggris, Jepang dan Korea. Nama Kim juga masuk dalam Guinnes Book of World Records dengan gelar "IQ tertinggi," yaitu dengan skor lebih dari 210.

Kim menjadi mahasiswa tamu di jurusan Fisika di Universitas Hanyang, Korea, dari usia 3 sampai 6 tahun. Pada usia 7 tahun, dia diundang ke Amerika Serikat oleh NASA.

Dia menyelesaikan studi universitas dan mendapatkan Ph.D. dalam fisika di Colorado State University. Pada 1974, selama studi di universitas, dia sudah mulai bekerja sebagai peneliti di NASA dan melanjutkan pekerjaan itu sampai kembali ke Korea pada 1978.***

 

TRISTAN JOLLEY

Membuat Blon Luar Angkasa di Usia 11 Tahun


Jangan pernah menyerah dalam mewujudkan impianmu! Itu yang dilakukan Tristan Jolley, yang ingin membuat sebuah proyek luar angkasa. Dia pernah mengirimkan sebuah proyek berjudul "Man on the Moon" untuk kontes yang diadakan NASA. Tetapi dia tidak menang. Meskipun demikian Tristan tidak menyerah.

Kekalahannya bahkan lebih membuatnya terinspirasi dan lebih bersemangat mencapai mimpinya. "Aku bertekad untuk menunjukkan kepada NASA dan semua orang di sekitarku tentang apa yang mampu aku lakukan kalau aku sudah berusaha dan berpikir keras."

Maka Tristan pun memutuskan untuk melakukan studi mandiri. Tristan yang lahir pada tahun 2000 itu berhasil meraih mimpinya di usia 11 tahun, ketika meluncurkan sendiri kapsul buatannya ke luar angkasa pada Mei 2011. Kapsul ruang angkasa yang dibuat Tristan diberi nama "Marlin 1," terbuat dari kotak makan siang yang cukup untuk membawa dua kamera, satu kamera untuk mengambil video dan yang lainnya untuk mengambil gambar. Tristan meluncurkan kapsul ruang angkasanya di Lawrenceville. Sebuah batang kayu dengan gambar Tristan dan adiknya dilekatkan pada kapsul sehingga foto mereka terekam kamera dengan latar belakang ruang angkasa.

"Setelah peluncuran, kami melakukan pelacakan kapsul yang dilengkapi dengn GPS sampai kita mendapat transisi terakhir," kata Tristan. Kapsul itu telah mencapai ketinggian 18 km dan sejauh 175 km sebelum jatuh lagi ke bumi.

Proyek Tristan ini diberitakan oleh berbagai media dan beberapa organisasi riset angkasa luar menaruh minat pada proyeknya termasuk SpaceX, Airman Tuskeegee dan juga NASA. Bila sebelumnya Tristan tidak memenangkan kontes NASA, kini dia mendapatkan lebih dari sekedar kemenangan. Tristan bahkan diundang oleh NASA untuk berbicara mengenai proyeknya.

Selain melakukan penelitian ruang angkasa mandiri, Tristan juga membuka bisnis percetakan T-shirt. Dia membuat dan menjual kaos dengan ucapan-ucapan yang positif dan pemotivasi.*** 

Post a Comment

أحدث أقدم